Blogger Widgets

Kamis, 02 Oktober 2014

Cerpen: Friendship karya Farica Yasmin Carmela (Siswi kelas 5A SD Roudhotul Jannah, Pepelegi, Sidoarjo)

Friendship
Karya: Farica Yasmin Carmela (Siswi kelas 5A SD Roudhotul Jannah, Pepelegi, Sidoarjo)
Kulalui hidup ini dengan penuh kasih. Tanpa ada penyesalan hati. Tanpa rasa ragu yang menundaku. Hari ini hari Sabtu, hari yang paling tidak aku sukai. Di luar sana mungkin banyak orang yang mengisi harinya dengan refreshing dan semacamnya yang membuat hidupnya lebih bahagia. Tetapi aku? Tidak satupun ada kebahagiaan yang melewatiku. Tak ada sahabat. Sepi.
Oya, perkenalkan, namaku Aurellya. Semua sahabatku hilang, lenyap. Aku tidak tahu siapa yang tega melenyapkannya. Sekarang aku mengikuti hari pelatihan di sekolahku. Aku masuk kelas akselerasi. Entah kenapa nafsuku mengalir begitu saja. Tidak ada yang pernah aku sesali. Aku sangatlah “bahagia” walaupun semua sangat sepi. Sekarang aku duduk di bangku depan. Kuberanikan diri untuk berkenalan dengan demua teman di setiap sudut. Ya, apalagi yang ada di dekatku adalah anak yang paling pintar, cantik, tinggi, dan yang pasti baik.
Kumulai hari ini dengan hari yang baru. Kubuka lembaran baru. Kubuang semua lembaran rapuh yang tak perlu aku sesali. Ya, aku meminta supaya temanku itu bermain padaku. Namanya Rachel. Kuajak dia ke taman, kolam renang, sampai ke rumahku. Aku sangat bangga padanya.
“Rachel, besok kan ada acara OSIS. Kamu bareng sama aku ya?” ajakku penuh harap.
“Ya, oke,” jawabnya dengan senyum manis dan matanya yang sipit.
Pulang sekolah kusempatkan untuk membeli kado sepulang sekolah. Akan tetapi apa yang terjadi? Ah, uangku habis. Kukayuh sepedaku dengan penuh harap supaya cepat sampai ke rumah. “Ayoooo…. Sampai…,”seruku dalam hati. Setelah sampai di rumah aku melihat rumahku yang sangat kosong. Tampak gelap gulita. Kuberanikan diriku untuk masuk ke dalam. Kubuka pintu kamarku dengan sangat pelan. KRIEEEEK… Pintu terbuka. Akupun cepat-cepat mengambil uang yang ada di celenganku. Aku menelpon Rachel terlebih dahulu. Tetapi dia malah tidak mengangkatnya. Tiba-tiba daia menelpon balik.
“Selamat datang my best friend forever,” katanya di telepon.
  “Selamat juga my best friend forever,” kataku geli. Kuakhiri obrolanku. Kemudian aku berlari menuju took untuk membeli kado. Sekembalinya aku di rumah, aku merasa semakin bahagia.
Esok pagi aku bersiap-siap datang ke acara OSIS. Dengan penih harap supaya Rachel menerima kadoku. Dengan rasa bahagia alu memberikan kado itu ke Rachel. Tetapi apa yang terjadi? Dia malah mentertawanku dan mempermalukanku di depan semua orang yang datang.
“Oh, This is friendship!” Aku harus tabah menerima semua ini. Aku pun berlari dan menyendiri. Biar Tuhan yang membalasnya. Kujadikan semua ini menjadi lembaran yang rapuh. Aku bahagia. Sangat bahagia. Jangan ada penyesalan. Inilah hidupku. Aku bahagia menghadapi semua itu karena kau telah mengisi sela-sela hidupku ini. Seperti air, kau telah menghilangkan dahagaku..

*Cerpen ini terpilih menjadi cerpen terfavorit bulan September program ekskul menulis cerpen kelas 5 SD Roudhotul Jannah, Pepelegi, Sidoarjo