Blogger Widgets

Sabtu, 04 Januari 2014

Berprestasi Itu Mudah

Oleh :Rusli Akhmad Junaedi

“Manusia itu tidak bisa sukses dalam semua hal, kita hanya butuh satu tempat untuk bisa sukses”

            Berprestasi merupakan impian banyak orang. Mengukir nama dalam sejarah sebagai orang yang berpengaruh terhadap perkembangan dunia merupakan kebahagian yang tak ternilai. Selama ini kita mengenal banyak tokoh yang berprestasi dalam bidangnya. Masing-masing punya cerita sendiri dalam meraih prestasinya.
            Prestasi itu suatu hal yang dicapai seseorang yang bisa meresap dengan apa yang ia raih. Kebanyakan orang bilang berprestasi itu harus jadi juara atau menemukan sebuah penemuan menakjubkan. Tapi, prestasi bukan hanya itu. Prestasi itu kompleks. Banyak cara untuk berprestasi.
            Dapat kita cermati, sesungguhnya prestasi terasa membekas ketika kita bermanfaat buat orang lain. Bukan penghargaan yang dikejar dari sebuah prestasi. Penghargaan dan pujian itu hanya sekedar efek samping. Jadi, jangan pernah mengharapkan efek samping dalam melakukan sesuatu. Mengharapkan penghargaan atau pujian sama halnya kita mengharap pamrih atas segala yang diperbuat. Pamrih membuat kebaikan dan prestasi kita menjadi hambar. Dan yang perlu ditanamkan dalam hati kita bahwa sebenarnya berprestasi itu mudah dan banyak caranya.

            Kok bisa berprestasi itu mudah?
            Bisa, karena orang-orang yang ingin berprestasi selalu mempunyai keinginan yang amat kuat dalam meraih impian. Berprestasi itu urusan jiwa dan raga, jadi keduanya harus bersinergi agar menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Kekuatan inilah yang akan menuntun kita dalam berprestasi.
            Bagi kita yang ingin berprestasi ingatlah selalu kalimat ini, “Tempat duduk menentukan prestasi.”Yang dimaksud tempat duduk adalah cara kita dalam menempatkan diri atau beradaptasi. Pintarkan diri kita dalam melihat peluang dan mengubahnya berlian.

Be Active !
            Untuk menjadi seorang yang berprestasi kita harus aktif. Aktif dalam hal apa? Kita harus aktif dalam segala hal yang positif yang membantu kita berprestasi. Mulailah dari hal kecil. Sebab, dari hal kecil itu akan tercipta sesuatu yang besar. Untuk menjadi seorang yang aktif, kita juga harus berteman dengan orang-orang yang aktif pula. Bersama merekalah semangat kita terus tumbuh dan kian membara.

Hancurkan Tembok Penghalangnya
            “Hidup ini tak semulus paha Cherrybelle,” kata Anggun C. Sasmi. Hidup itu pasti ada cobaannya. Cobaan inilah yang menjadi tembok penghalang untuk meraih prestasi. Terkadang, apabila kita sampai pada titik buntu, racun-racun negatif akan mudah masuk dalam pikiran kita. Rasa malas dan mudah menyerah, dua racun ini yang acapkali melumpuhkan semangat kita dalam mengejar prestasi.
            Bagaimana cara mengatasinya? Cara paling efektif untuk mengatasi hal ini yaitu dengan terus memacu seribu langkah kita. Terus bergerak, jangan berhenti. Sebab, kalau kita melambatkan intensitas langkah, racun-racun negatif akan kembali mencari celah untuk melemahkan, bahkan menghentikan sampai kita benar-benar berhenti dan berpangku tangan memandangi impian yang melambung tinggi melayang-layang di langit. Jadi, terus bergerak dan tangkap mimpimu!

Jangan Lupakan Belahan Jiwa
            Kita hidup tak sendiri. Kita hidup dengan orang-orang yang selama ini mengasihi kita dari kecil hingga kini. Orang tua, saudara, sahabat, teman, guru, dan orang-orang tidak pernah kita kenal sebelumnya merupakan belahan jiwa yang tak boleh dilupakan. Dengan doa merekalah kita bisa seperti ini. Prestasi yang diraih bukan semata-mata hasil jerih payah kita sendiri, namun ada mereka semua orang-orang terkasih yang membantu kita untuk berprestasi. Jangan lupakan belahan jiwa. Separuh dari prestasi kita ada karena mereka.

Jadilah Pendengar Yang Baik
            Tuhan memberikan kedua telinga yang amat indah untuk mendengar. Selain itu, Tuhan juga memberikan kita satu mulut yang amat berharga untuk bicara. Mengapa Allah memberikan kita dua telinga, bukan dua mulut? Allah ingin kita lebih banyak mendengar daripada bicara. Dengan lebih banyak mendengar kita dapat lebih memahami. Jadi, biasakan menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik pantang menyela pembicaraan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar