TELAH AKU ALAMATKAN
Karya: Moh Ghufron Cholid
telah aku alamatkan rindu
pada angin yang merayu sepimu
pada detak jam yang membangunkan mimpimu
pada karang yang meneguhkan yakinmu
sudahkah kau terima segenap jiwa
atau telah menjadi pasir dihempas ombak wasangka
telah aku alamatkan namamu
dalam doaku
yang menjelma pohon waktu
yang melebatkan dedaun ingatan
pernahkah kau sebut namaku
di sela helaan nafasmu
atau aku telah jadi abu
sepanjang kecupan usiamu
telah aku alamatkan cintaku
biarkan Tuhan yang tahu
sampai kita menyatu
seperti gula dalam air
semisal garam dalam laut zikir
aku percaya
kalau sudah jodoh takkan ke mana
2011-2014
Profil Penulis:
Moh. Ghufron Cholid adalah nama pena dari Moh. Gufron, S.Sos.I. Ia dilahirkan di Bangkalan, 7 Januari 1986. Ia adalah alumni TMI Al-Amien Prenduan, alumni IDIA Prenduan, Pembina Sanggar Sastra Al-Amien (SSA), pendiri Dengan Puisi Kutebar Cinta di facebook.
Karya-karyanya tersiar di Mingguan Malaysia, Mingguan Wanita Malaysia, Mingguan Warta Perdana, Utusan Borneo, New Sabah Time, Tunas Cipta Malaysia, dll. Juga terkumpul dalam berbagai antologi bersama yang terbit di dalam dan luar negeri seperti: Menyirat Cinta Haqiqi, Sinar Siddiq, Unggun Kebahagiaan (terbit di Malaysia), Negeri Cincin Api, Akar Jejak, Epitaf Arau, Senyawa Kata Kita, dll.
Antologi Puisi ‘Kamar Hati’ adalah antologi puisi tunggalnya yang baru terbit. Beberapa puisinya pernah dibacakan di Japan Foundation Jakarta (10 Agustus 2012), di UPSI Perak Malaysia dalam Temu Penyair NUMERA dan Launching buku Menyirat Cinta Haqiqi (25 Februari 2012), di Rumah PENA Kuala Lumpur Malaysia (2 Maret 2012), di Rumah Makan Biyung Surabaya dalam buka bersama Pipiet Senja (30 Juli 2012), di Boek Bengkong Kaliurang Jogja dalam Save Palestina (27 November 2012).
Pada Lomba Surat Terbuka yang diadakan FAM Indonesia dengan tema, “Proses Kreatifku, Suka Duka Menulis” salah satu suratnya terpilih sebagai pemenang terbaik tiga. Ia berhak mendapatkan paket buku antologi puisi terbitan FAM Publishing dan piagam penghargaan. Salah satu puisinya juga lolos dalam proyek antologi puisi yang diadakan FAM Indonesia, bertema “Pahlawan di Mataku.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar