Di kota yang
penuh dengan debu
Aku tak
dapat tertawa riang dan aku menundukkan kepala
Tak ada yang
tahu siapa aku sebenarnya
Aku tidak
pernah merasakan sehampa ini sebelumnya
Langkah demi
langkah kakiku menuju tanpa arah
Bagaikan manusia
yang telah dicabut roh dari tubuhku
Terasa aneh
aku terlahir di dunia penuh ilusi
Berharap ada
malaikat mencabut nyawaku detik ini
Kurasakan
bisikan hati yang kelam berbicara
pernahkah
engkau melihat
sebatang
pohon rimbun yang pernah menyejukan dunia ini
pernahkah
engkau berfikir
akan
perjuangan pohon itu
hujan
badaipun tidak mau ketinggalan untuk mengujinya
semakin kita
besar semakin banyak rintangan hidup didunia ini
semakin kita
sukses maka semakin banyak juga cobaan yang harus dilewati.
maka sudah
kokoh kah jiwamu.
sudah
mantapkah mental mu
Saat sang
surya mulai terbit
Berjuta
langkah kehidupan yang kamu lalui
Menuju
benuai padi yang embentang di permukaan bumi
Saat sang
mentari mulai terik
Bertetesan
keringat jiwa seseorang yang dialami
Beribu rasa
penat yang dilewati
Hanya untuk
memenuhi
tanggung
jawab dalam hidupmu ini
Manusia
lainnya tengah berusaha menjaga kepingan asanya
Agar tak
pupus oleh gelapnya kehidupan
Kusadar bodohnya
diriku mengeluh tanpa alasan
Lucunya
diriku membiarkan orang lain menertawakanku
Takkan
kubiarkan raga ini hidup seperti mayat kaku
Kuyakin Tuhan selalu berada di jantungku
Mengajakku
untuk bangkit meraih cita-cita yang daku impikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar