Blogger Widgets

Sabtu, 28 Desember 2013

Meniti Jalan Kehidupan (Bagian Pertama)

Oleh : Nisma Abdurrahman
Sekolah : SMA AL Hikmah Surabaya
(Juara 1 Lomba esai di SMA 2 Surabaya, diseleksi oleh perwakilan FAM Surabaya sebagai juri)


Perjalanan seseorang untuk menggapai surga bagaikan perjalanan melewati hutan belantara. Jalan tak beraspal, perkampungan entah dimana, ancaman akan diterkam binatang buas terbuka lebar, perbekalan pun tinggal sedikit. Jika orang yang menempuhnya lamban dan memiliki motivasi yang tipis bagaikan selembar tisu, pengetahuan akan arah dan tujuan perjalanan rendah bahkan nyaris buta, maka inilah yang dinamakan kebinasaan dan kesengsaraan. Namun, lain halnya jika orang yang menempuhnya memiliki tekad yang bulat, motivasi sekuat baja dan pengetahuan akan arah dan tujuan yang tuntas. Maka inilah yang dinamakan hati yang sempurna sehingga rahmat dan tangan Nya membawanya ke kampung keselamatan. 

Hati yang baik adalah hati yang berkemauan tinggi, memiliki motivasi dan kecintaan yang kuat. Karena kemauan dan kecintaan berbanding lurus dengan hal yang dicintai dan bergantung dengan hati yang kosong dari penyakit yang menghalanginya dari kemauan. Sebaliknya lemahnya kemauan dan rendahnya motivasi disebabkan karena kurangnya rasa atau adanya penyakit yang melemahkan penghidupan hati.

 Sesungguhnya hidup yang bahagia hanya diperoleh dengan kemauan yang kuat, cinta yang tulus dan motivasi yang tinggi. Sejauh mana kemauan, sejauh itu kebahagiaan dalam hidup. Peran kehidupan itu ada yang baik dan ada yang buruk. Ketika seseorang sudah mulai beranjak dewasa, ketika akalnya mulai sempurna, mulailah ia berpikir tentang hakekat kehidupan, yaitu kehidupan yang sedang ia jalani sebagaimana yang dijalani juga oleh manusia lainnya.

 Allah sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya, tidak mungkin mencelakakan ciptaan-Nya. Dalam berbagai ayat disebutkan bahwa Allah rabbul aalamiin. Untuk mewujudkan kelestarian umat manusia, Allah telah meletakan hukum atau sistem perjalanan segala wujud di alam semesta, dan jalan hidup manusia. Khusus mengenai sistem yang mengatur jalan hidup manusia Allah menyebutnya dengan nama Al-Islam

Allah berfirman:
“Barangsiapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” 
(QS. Ali Imran 85)

Ini menunjukan bahwa hanya islam yang Allah akui sebagai jalan hidup manusia. Tanpa islam manusia akan celaka. Sebab otak manusia yang Allah ciptakan kapasitasnya bukan untuk mengarang agama sendiri. Karenanya agama apapun yang berasal dari karangan otak manusia, tidak mungkin bisa menjadi pegangan. Lebih jauh, Allah menciptakan manusia dengan bekal fitrah yang sesuai dengan ajaran-Nya (baca:Islam). Karenanya manusia sepanjang sejarah tidak akan pernah bisa lari dari seruan fitrahnya. Bila ia menjauh dari seruan fitrah tersebut, ia pasti akan meronta-ronta. Kegelisahan demi kegelisahan akan terus mencekam dalam jiwanya. 

Tak terhitung kasus yang membuktikan bahwa begitu banyak manusia yang bunuh diri hanya karena kekeringan jiwa, padahal secara kebutuhan materi, mereka bisa dikatakan terpenuhi. Hasil penelitian WHO, seperti diungkap harian Republika 11/10/2006, membuktikan bahwa 873 ribu manusia melakukan bunuh diri di dunia setiap tahunnya. Dan 45 tahun terakhir angka tersebut rata-rata naik 60%. Bahkan di Jepang, negara yang sudah terkenal maju secara teknologi. Sempat terdata bahwa angka bunuh diri dalam satu tahun mencapai 30 ribu orang. Penyebab utama tindakan bunuh diri ini rata-rata karena ketercekaman jiwa. Tidak hanya ini yang mereka lakukan, di internet begitu banyak jumlah situs yang mengajarkan bagaimana seseorang dapat melakukan bunuh diri dengan cepat. Betapa kenyataan ini semua menunjukan bahwa manusia benar-benar diambang kehancurannya ketika tidak mengikuti syariat Islam. Mereka tidak akan memperoleh kebahagiaan di dunia apalagi di akhirat tanpa kembali kepada Islam. Sebab hanya Islam yang Allah setting paling sesuai dengan panggilan fitrahnya.

Karena itulah, sekalipun manusia menghancurkan Islam sepanjang sejarah, Islam tidak akan pernah musnah. Dibanding agama-agama lain, Islam adalah agama yang paling banyak dimusuhi. Allah berfirman :
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
(QS. At-Taubah 33)

Puisi "Peram Kesedihan" karya Khanis Selasih

PERAM KESEDIHAN
karya : Khanis Selasih 
Dari seberang sana tidak kelihatan
Bulan memburam sebagian
Bintang nampak jengah berserakan
Mendung mencoba bertahan
Bertahan untuk tidak jatuhkan hujan
Agar bulan tetap tenang di peraduan
Bintang - bintang bisa saling berkedipan
Walau awan kian kelam kelelahan
Asalkan langit tak terguncang guntur bersahutan
Bumi tidak tersambar petir pedih kesakitan
Biarlah air mata tersumbat peram kesedihan
Akhir semua adalah kesudahan
Wujud kesudahan itu kematian
Surabaya, 24 Desember 2013

Puisi "Tapak Lelah Berharap Ridho" karya Catatan Rudy

TAPAK LELAH BERHARAP RIDHO Karya: Catatan Rudy
Berat aku menapak Menyisir jalan-jalan terjal Serasa tak mampu mendaki Seperti patah kaki melangkah Sayap rapuh mengepak Tak bisa terbang Lunglai tak berdaya Tersungkur antara lelah mengambang Sepintas diri meraba Berfikir Masih mampukah menjejak tapak Menggurat impian di tahun depan Ah, Doa puja puji melantun Pada dzikir tasbihku Mengharap ridho kepadaNya Surabaya 25/12/2013



Profil: Catatan Rudy
Rudy Yuswantoro / Catatan Rudy karyawan Dewa-ndaru culture resto ini lahir di kota Ngawi 06 Oktober 1973. Menulis puisi hanyalah sekedar hobby dan kesukaannya berimanjiasi bersama aksara terserak akhirnya membuahkan sebuah susunan kata bermakna, kata Rudy yang beralamat di Dk. Kapasan Sambikerep Surabaya ini.

Puisi "Rongga Jiwamu" karya Fileski


RONGGA JIWAMU
Puisi karya Fileski

Pisau cahayaku melucuti setiap lekuk ragamu
Eksotismu yang kucecap kerap menjelma asap
Memicu ruas-ruas api di nadiku
Aku menyulam nyanyian di setiap ruang
kesunyianmu
Untuk kubisikkan dalam ruang kesendirianmu
Saat jemariku menyentuh abjad-abjad rautmu
Seakan menelusuri jalan setapak menuju ujung
dunia
Hingga akhirnya aku terkikis silau puncak cahaya
Melucuti lekuk tubuhmu dengan jari-jari imajinasi
Adalah hal yang percuma
Keagungmu sekedar mampu kuresapi
permukaannya
Layaknya asmara yang menghujam seketika lalu
pergi
Aku menyulam cahaya di lorong-lorong
memorimu
Kupercikkan di palung hatimu
Ku jejakkan tapak tanpa noda
Kurasuki rongga jiwamu yang menganga
Di istana fatamorgana aku menari hingga sunyi
Trowulan, 2013
***

Profil Fileski (biografi)
Fileski (Walidha Tanjung Files) lahir di Madiun ,
Jawa Timur 21 Februari 1988) adalah seorang
Poet Musician (Musisi Puisi)
Indonesia asal kota Surabaya. Ia melakukan
eksplorasi puisi dengan permainan biola
eksperimental
dalam puisi karya sendiri maupun puisi karya
sastrawan ternama seperti Chairil Anwar dan WS
Rendra. Komposisi musik yang ia bawakan
bernuansa eksperimentalis sehingga membuat
puisi-puisi yang ia bawakan disaat performen
mempunyai daya pikat secara mistis dan eksotis.
Sebagian puisinya terbit di beberapa surat kabar,
majalah, jurnal dan buletin dan Fileski kerap
menyemarakkan berbagai ajang sastra dengan
Repertoar “Biola
Puisi” yakni konsep pembacaan puisi yang
dipadukan sayatan biola eksperimental. Fileski
menyelesaikan studi S1 Jurusan Teater di
Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya.
Walidha Tanjung Files merupakan nama
pemberian
orang tuanya, tiga kata dalam namanya berasal
dari 3 bahasa (Arab, Indonesia, Inggris) nama
yang terdiri dari 3 bahasa membuat ia
mempunyai
obsesi agar orang terbiasa dengan pluralisme,
saling menghormati antar etnis dan antar
bangsa. Menurutnya kualitas manusia tidak
ditentukan oleh nama atau dari mana dia
berasal, namun bagaimana
setiap individu mampu mengisi hidup dengan
hal-hal positif dan bermanfaat bagi sesama.
Fil, demikian Ia biasa dipanggil, pada
awalnya menekuni musik ilustrasi teater yang
membuatnya terbiasa menafsirkan suasana
dalam karya sastra berupa naskah teater ke
dalam bahasa bunyi.
Perkenalannya dengan puisi dimulai saat kecil ia
sering kali membaca karya Ayahnya yang
seorang pengajar bahasa dan sastra Indonesia.
Kemudian saat kuliah ia kerap menyajikan sastra
pertunjukan berkolaborasi dengan para
sastrawan, para aktor teater, para perupa, dan
para penari, ini membuatnya
merasakan pesona puisi dan semakin hari
semakin dekat dengan puisi. Ia kemudian
membuat puisinya sendiri dan dipadu secara
musikal
sehingga terlahir musik puisi khas Fileski.
Pada tahun 2012 Fileski bersama kelompok
musik Paperland telah melaunching album
bertajuk Rahasia Langit yang terinspirasi dari
puisi-puisi Fileski.
alamat email filesky@yahoo.co.id nomor ponsel
085731803357, akun facebook Filesky Files, akun
twitter @filesky

Jumat, 27 Desember 2013

Cerpen: "Ambrulnya Ciputan" karya Ahmad Mukhlason


Ambrulnya Ciputan
Karya: Akhmad Mukhlason (mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga)

         Sejak pagi kami telah berdendang, kini waktu telah larut malam. Aku membawa grupku untuk mundur. Tapi sebelumnya, rekanku menyempatkan untuk menarik uang seadanya dengan topi hitamnya. Nampak hanya segelintir orang yang memberi, sisanya cuma bertepuk tangan. Hati tak harus dicampur dengan amarah, kini kami benar-benar bubar. Berkumpul di pojok warung, dengan lampu yang seolah tak menerangi. Kami memesan kopi, dan menghitung imbalan setelah seharian keliling di kota Bambu. Dua ratus kurang tiga puluh lima ribu rupiah. Kami bagi hasil sama rata. Sisanya buat beli sisa gorengan yang ada di sana. Larut tak menjadi penghalang bagi kami.

Kamis, 26 Desember 2013

Profil Moh. Ghufron Cholid

Moh. Ghufron Cholid 

"Pemenang Terbaik 3 dalam Lomba Menulis Surat Proses Kreatifku, Suka Duka Menulis.”
Moh. Ghufron Cholid adalah nama pena dari Moh. Gufron, S.Sos.I. Ia dilahirkan di Bangkalan, 7 Januari 1986. Ia adalah alumni TMI Al-Amien Prenduan, alumni IDIA Prenduan, Pembina Sanggar Sastra Al-Amien (SSA), pendiri Dengan Puisi Kutebar Cinta di facebook.

Karya-karyanya tersiar di Mingguan Malaysia, Mingguan Wanita Malaysia, Mingguan Warta Perdana, Utusan Borneo, New Sabah Time, Tunas Cipta Malaysia, dll. Juga terkumpul dalam berbagai antologi bersama yang terbit di dalam dan luar negeri seperti: Menyirat Cinta Haqiqi, Sinar Siddiq, Unggun Kebahagiaan (terbit di Malaysia), Negeri Cincin Api, Akar Jejak, Epitaf Arau, Senyawa Kata Kita, dll.

Antologi Puisi ‘Kamar Hati’ adalah antologi puisi tunggalnya yang baru terbit. Beberapa puisinya pernah dibacakan di Japan Foundation Jakarta (10 Agustus 2012), di UPSI Perak Malaysia dalam Temu Penyair NUMERA dan Launching buku Menyirat Cinta Haqiqi (25 Februari 2012), di Rumah PENA Kuala Lumpur Malaysia (2 Maret 2012), di Rumah Makan Biyung Surabaya dalam buka bersama Pipiet Senja (30 Juli 2012), di Boek Bengkong Kaliurang Jogja dalam Save Palestina (27 November 2012).

Pada Lomba Surat Terbuka yang diadakan FAM Indonesia dengan tema, “Proses Kreatifku, Suka Duka Menulis” salah satu suratnya terpilih sebagai pemenang terbaik tiga. Ia berhak mendapatkan paket buku antologi puisi terbitan FAM Publishing dan piagam penghargaan. Salah satu puisinya juga lolos dalam proyek antologi puisi yang diadakan FAM Indonesia, bertema “Pahlawan di Mataku.” Setelah mengikuti Kopdar di Surabaya bersama anggota FAM lainnya di wilayah tersebut, ia pun resmi bergabung menjadi anggota FAM Indonesia dengan nomor keanggotaan IDFAM1223U.

Untuk mengenalnya lebih dekat dapat mengunjunginya ke alamat Rumah Pondok Pesantren Al-Ittihad Junglorong Komis Kedungdung Sampang, Madura.

Dikutip dari http://www.famindonesia.com/2012/12/profil-anggota-fam-indonesia-moh.html

Profil Linda Mukti

Linda Listyowati atau yang lebih dikenal dengan nama Linda Mukti.
Salah satu penulis di buku Antologi Cerpen Meraih Impian (Surabaya Satu) ini lahir pada 19 Januari1993. Sebenarnya ia tinggal bersama orang tuanya di Sidoarjo. Namun karena ia menjalani kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Linda lebih banyak tinggal di Jember. Ia sangat menyukai membaca dan menulis, dua hobi yang selayaknya dimiliki mahasiswa seperti Linda.

Rabu, 25 Desember 2013

Profil Rizqi Dwi Khasanaini

RIZQI DWI KHASANAINI
Lahir di Gresik tanggal 26 Juni 1992. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak Abdul Majid dan Ibu Wiwin Astutik yang sekarang tinggal di jl. Maskumambang No.12 RT.11 RW 04 Bedanten Bungah Gresik, nomor HP (085655593911). Rizqi menggeluti dunia menulis sejak dia duduk di bangku kelas XI. Kesukaannya menulis mengantarkan dia memenangkan lomba cipta puisi I se-Kabupaten Gresik. Suatu prestasi awal yang cemerlang. Rizqi pernah mengenyam bangku sekolah di Madrasah Mamba’ul Ulum Bedanten Bungah Gresik. Sekarang ia adalah mahasiswi semester 7 Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Keinginannya dalam mengasah dan melatih kepenulisannya membawa dia bergabung dalam majalah Fakultas Syariah, majalah Arrisalah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karya yang pernah ia tulis yaitu Pohon Saksi Bisu Kedukaan, Sebut Saja Aku Cello, dan Sekejab Tiada. Semenjak bergabung ke majalah Arrisalah tersebut penulis mendapatkan banyak pelajaran tentang dunia kepenulisan. Karyanya juga tergabung di Buku Antologi Cerpen Meraih Impian (Surabaya Satu)

Profil Wahyu Prihartini

WAHYU PRIHARTINI. Sosok ibu guru pecinta menulis ini lahir di Pasuruan pada 15 Februari. Kesukaannya menulis, terutama koresponden dan sastra. Lulus SPG Negeri Pasuruan tahun 1987. Karena berbagai sebab, Wahyu Prihartini baru bisa melanjutkan ke bangku kuliah pada tahun 1990 di STKIP PGRI Pasuruan Jurusan Bahasa Indonesia. Diangkat menjadi guru pada tahun 1993 sampai sekarang. Bergabung dengan FAM Indonesia sejak pertengahan November 2012 dengan nomor keanggotaan FAM1241U, Pasuruan. Berbagai event kepenulisan  diikutinya dengan harapan bisa memertajam kemampuan di bidang kepenulisan. Alhamdulillah, sejak bergabung dengan FAM Indonesia, sudah ada beberapa buku antologi bersama dengan penulis-penulis lainnya. Ia bertekad akan terus menulis dan menulis sampai Allah tidak mengizinkan saya untuk menulis lagi. "Saya menulis, maka saya ada," itulah mottonya. Impian terbesarnya adalah menjadi penulis yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang. Aamiin

Profil Ryan Pramana Putra

Ryan P. Putra adalah salah satu FAMili yang bergabung pada tanggal 30 Juli 2013 yang lalu. Pria asal Surabaya dan lahir pada tanggal 29 Nopember 1997 ini, baru saja bergabung menjadi FAMili saat masih duduk di bangku SMA Negeri 4 Surabaya. Pria yang memiliki nama lengkap Ryan Pramana Putra ini, sekarang menekuni macam-macam kegiatan yang sebagaimana penting untuk masa depannya. Salah satu kegiatan yang ditekuninya adalah Pencak Silat. Selain itu, ia juga menekuni kegiatan yang berhubungan dengan Karya Sastra. Ia menekuni kegiatan-kegiatan tersebut karena hobi/kegemaran dan salah satu cita-citanya.
Pria yang memiliki IDFAM1835S ini, sebenarnya ingin menggulati dunia sastra sejak ia masih SMP. Ketika ia telah SMA, ia memberanikan diri untuk lebih maju di dunia sastra melalui FAM Indonesia. Ia memilih FAM Indonesia karena hanya FAM Indonesia yang dapat membuat ia termotivasi. Ketika ia telah lulus SMA, ia ingin membuat dan menciptakan sebuah buku yang berisi kumpulan rumus-rumus fisika yang menarik, mudah dipahami dan mudah diterima siswa-siswi se-Indonesia yang merasa kesulitan belajar fisika. Selama ia duduk di bangku sekolahan, ia juga pernah melakukan survey beberapa siswa dan siswi di Surabaya akan pelajaran fisika. Dan hampir 85% data yang ia dapatkan, positif pelajaran fisika itu sulit. Oleh karena itu, ia saat ini sedang belajar mendalami kesastraan terlebih dahulu agar keinginannya tercapai.
Karya sastra yang ia beri judul “Hidup Hanya 3 Langkah”, adalah sebuah cerpen yang pertama kali ia buat. Cerpen tersebut juga cerpen pertama kalinya yang dapat menembus sebuah salah satu antologi cerpen. Antologi tersebut adalah Antologi Cerpen Surabaya Satu. Ia juga memiliki sebuah pesan untuk seluruh umat manusia. Pesannya adalah “Hidup Mewah, Tak Berarti Tanpa Adanya Cinta”. Bagi yang ingin mengenal ia lebih dalam lagi, dapat mengirim via email diryanpramanap@gmail.com atau menghubungi di nomor 083856546321.

Profil Udik Lasmono

Biografi Penulis
Udik Lasmono, Lahir di Lumajang, 25 November 1980. Menikah dengan Rina Nur Hayati dan dikaruniai dua putra; Arqom Imadudin dan Rumaisha Azzaro’. Aktivitasnya saat ini adalah sebagai guru di SDIT Ar-Rahmah Lumajang.
  Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Jember Jurusan Ilmu Administrasi tahun 2002 dan Pendidikan Agama Islam di STIT Tarbiyah Lumajang tahun 2011. Ia juga pernah menjadi santri di Ponpes Tahfidul Qur’an Ibnu Mas’ud Jember tahun 2002. Selain sebagai guru, ia juga aktif mengisi majlis taklim di Lumajang. Tulisannya yang pernah dimuat adalah : cerpen antologi Surabaya satu  yang berjudul “Meraih Mimipi” tahun 2013 (FAM Publishing) , sebuah artikel yang berjudul Pro Lumajang (  Koran Harian Surya edisi April tahun 2013), serta flass true story kisah hikmah di bulan ramadhaninsyaallah terbit pada tahun 2014.
Gabung dengan FAM pada bulan April 2013 dengan nomer identitas IDFAM 1600U. Motivasi gabung dengan FAM adalah menjadi penulis terkenal , menjalin silaturohim, serta dakwah bil qolam.
Penulis bisa di hubungi di udiklasmono@gmail.com, no HP 082301703383

Alamat Rumah : Desa Kedungrejo rt 4 rw 9 utara Masjid Nur, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang.

Profil Virly Virnia Aprilia

Virly Virnia Aprilia. Sosok mahasiswi aktif dengan seabrek aktivitas. Virly termasuk beruntung karena hari kelahirannya akan diperingati perempuan se-Indonesia. Ya. Virly memang dilahirkan tanggal 21 April 1994. Selain menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Surabaya jurusan Pendidikan Geografi, Virly juga aktif mengurusi sebuah organiasi di dalam kampus tercintanya. Kecintaannya menulis dia wujudkan dalam berbagai bentuk tulisan, baik itu cerpen, puisi, dan juga esai. Setelah mengikuti Kopdar FAM Indonesia Cabang Surabaya dan Sekitarnya, Virly pun memutuskan untuk resmi bergabung menjadi anggota untuk berjuang bersama ribuan FAMili sedunia.

Profil Khanis Selasih

Khanis Selasih. Sosok perempuan hebat ini dilahirkan di Surabaya 27 Desember 1972. Menurut pengakuan beliau, putri pasangan Bapak (alm) Suyadi dan Ibu RR Tuti Mulatsih ini mulai suka menulis sejak masih berusia SD. Mbak Khanis yang telah mendapat anugerah berupa 3 buah cintanya bersama sang suami (Mas Herman), mempunyai perjalanan panjang di dunia literasi, antara lain:
- Pernah menulis puisi & cerpen remaja di majalah remaja (1987 - 1988)
- Mengajar jurnalistik Islami di Remas Al-Falah Surabaya (1993 - 1994)
- Penulis lepas buletin YDSF (1993 - 1994)
- Menulis antologi puisi "Simple Love / Cinta Sederhana" (2013)

Insya Allah tak lama lagi Mbak Khanis juga akan menerbitkan sebuah buku puisi di FAM Publishing

Sabtu, 21 Desember 2013

PUISI "WINDA" KARYA ARTA LARAS ANGELINA

Winda
Winda,
Gadis kecil di depan perapian,
Merindukan dekapan dan belaian,
Bercak hitam disudut tangan,
Merajut asa merindukan naungan.
Winda
Teriakan kecil pikuk merintih,
Takut di timbun di peti mati,
Tetes air mata merengkuh pelan,
Merindu ibu yang pergi tanpa pesan.
Winda,
Hati rindukan sosok ibu bertabur kasih,
Rindukan belaian terakhir tertinggal perih,
Rindukan tangan halus berbau darah,
Rindukan sosok bayang yang menemani tidurnya.
Winda,
Gadis tabah di bayangi kematian,
Menyusul ibu di peraduan,
Di peluk hangat tawa kawan,
Di caci maki pengkhianatan.
Winda,
Akan tetap bertahan, Kuat berharap,
Karna Tuhan tetap membelainya,
Karna Tuhan tetap Menjaganya,
Karna Tuhan tetap menyampaikan rindu dari malaikat dilangit ke tujuh.

* Puisi ini di tulis berdasarkan inspirasi dari Gadis tegar berhati malaikat Winda Oktania Eka Saputri.

Biodata penulis :

Arta Laras Angelina. Gadis asli Surabaya kelahiran 1998 ini masih menjadi siswa kelas 9 di SMPN 15 Surabaya. Hidup dengan sejuta cita cita, Ia bertekad membahagiakan kedua orang tua dan semua yang mengenalnya.Berikut beberapa karyanya yang sudah di publikasikan ; Bait Bait Doa Tyas (Antologi cerpen Surabaya Satu, Terbitan FAM Surabaya) , Salah Merindu (Antologi puisi My Broken Promises, Terbitan Meta Kata), Sekat Rindu Tanpa Syarat (Antologi puisi Ramadhan Semesta Merindu, Terbitan Meta Kata) , Sekawan Di ujung senja (Majalah IPPNU pusat)

Puisi: Hujan Biru. Karya Adinda N Yunita

Hujan Biru

Sore ini hujan hadir menyapaku
Membasahi hamparan bumi
Membawa kesejukannya
Bersama angin dingin
Hadir sambil menggandeng kenangan tentang kita dan hujan
Adakah hujan menyapamu juga di sore ini?

Ada rasa menggigil saat kurenungi alam
Terpaan rinai gerimis dan hembusan angin
Sungguh mengikis harapan
Aku terbelenggu dalam balutan malam

Banyak kenangan yang tlah kita lalui
Menapaki malam meniti sepi
Ketika itu kau seakan mutiara
Hadir dalam setiap hariku,
Kemilau bak hujan yang terkena sinar mentari

Hujan itu hanya benalu
Selalu berwarna kelabu
Dan membuat suasana sekitarku menjadi sendu
Entahlah, aku sangat membencinya
Seperti aku membenci dia yang meninggalkanku
Meninggalkanku dan menyisakan luka di hati

Lalu kau datang dan berkata
Hujan itu bukan pengganggu
Hujan itu pertanda berkah
Hujan itu tidak akan membuatmu mendadak melankolis
Hujan itu pertanda kebahagiaan
Banyak orang yg mengharapkan datangnya hujan saat kemarau menyerang
Karena mereka percaya
Sesungguhnya hujan itu merupakan berkah dunia

Dalam derasnya hujan aku berlari mencarimu
Aku tak peduli, berapa banyak waktu yang harus kuhabiskan untuk semua ini
Aku akan terus berlari hingga kutemukan senyum itu
Meskipun kadang kesepian slalu menghampiri
Namun aku slalu berusaha tersenyum untuk melaluinya

Aku tau aku memang orang yang bodoh
aku tak pernah menyadari siapa aku dan siapa kamu
meskipun kusadar mungkin kehadiranku hanya membuatmu malu
namun disetiap doa yang kupinta slalu terucap namamu
agar tuhan slalu memberimu kebahagiaan
agar tuhan slau menjagamu

mungkin hujan di sore ini
adalah sebuah saksi bisu,
saksi satu-satunyanya yang tau
bahwa aku SANGAT MENGINGINKANMU KEMBALI"

Surabaya, 2013


Penulis : Adinda N Yunita (siswi kelas 12 IPA SMA Al Irsyad Surabaya)





Jumat, 20 Desember 2013

Cerpen: "Senyuman Ayah Bundaku" karya Vira Yanuar Ramadhani




            Saat pagi datang menyambut mentari dengan senyuman bahagia ayah serta bundaku. Kicauan burung serta tetesan lembut embun pagi membuatku merasakan lengkapnya kebahagiaan dalam sisi hidupku. Pagi itu pukul 05.00 sudah jadwalku untuk bangun dan bersiap-siap untuk pergi sekolah. Namaku Raisa. Aku siswi SMP YP 17 yang masih duduk di bangku kelas 9. Pagi itu bundaku membangunkanku yang sedang tertidur pulas.