Sekolah : SMA AL Hikmah Surabaya
(Juara 1 Lomba esai di SMA 2 Surabaya, diseleksi oleh perwakilan FAM Surabaya sebagai juri)
Perjalanan
seseorang untuk menggapai surga bagaikan perjalanan melewati hutan belantara.
Jalan tak beraspal, perkampungan entah dimana, ancaman akan diterkam binatang
buas terbuka lebar, perbekalan pun tinggal sedikit. Jika orang yang menempuhnya
lamban dan memiliki motivasi yang tipis bagaikan selembar tisu, pengetahuan
akan arah dan tujuan perjalanan rendah bahkan nyaris buta, maka inilah yang
dinamakan kebinasaan dan kesengsaraan. Namun, lain halnya jika orang yang
menempuhnya memiliki tekad yang bulat, motivasi sekuat baja dan pengetahuan
akan arah dan tujuan yang tuntas. Maka inilah yang dinamakan hati yang sempurna
sehingga rahmat dan tangan Nya membawanya ke kampung keselamatan.
Hati yang
baik adalah hati yang berkemauan tinggi, memiliki motivasi dan kecintaan yang
kuat. Karena kemauan dan kecintaan berbanding lurus dengan hal yang dicintai
dan bergantung dengan hati yang kosong dari penyakit yang menghalanginya dari
kemauan. Sebaliknya lemahnya kemauan dan rendahnya motivasi disebabkan karena
kurangnya rasa atau adanya penyakit yang melemahkan penghidupan hati.
Sesungguhnya hidup yang bahagia hanya diperoleh dengan kemauan yang kuat, cinta
yang tulus dan motivasi yang tinggi. Sejauh mana kemauan, sejauh itu
kebahagiaan dalam hidup. Peran kehidupan itu ada yang baik dan ada yang buruk.
Ketika seseorang sudah mulai beranjak dewasa, ketika akalnya mulai sempurna,
mulailah ia berpikir tentang hakekat kehidupan, yaitu kehidupan yang sedang ia
jalani sebagaimana yang dijalani juga oleh manusia lainnya.
Allah sebagai
pencipta alam semesta dan segala isinya, tidak mungkin mencelakakan
ciptaan-Nya. Dalam berbagai ayat disebutkan bahwa Allah rabbul aalamiin. Untuk
mewujudkan kelestarian umat manusia, Allah telah meletakan hukum atau sistem perjalanan
segala wujud di alam semesta, dan jalan hidup manusia. Khusus mengenai sistem
yang mengatur jalan hidup manusia Allah menyebutnya dengan nama Al-Islam.
Allah berfirman:
“Barangsiapa mencari agama selain agama islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. Ali Imran 85)
Ini menunjukan bahwa hanya islam yang Allah
akui sebagai jalan hidup manusia. Tanpa islam manusia akan celaka. Sebab otak
manusia yang Allah ciptakan kapasitasnya bukan untuk mengarang agama sendiri.
Karenanya agama apapun yang berasal dari karangan otak manusia, tidak mungkin
bisa menjadi pegangan. Lebih jauh, Allah menciptakan manusia dengan bekal
fitrah yang sesuai dengan ajaran-Nya (baca:Islam). Karenanya manusia sepanjang
sejarah tidak akan pernah bisa lari dari seruan fitrahnya. Bila ia menjauh dari
seruan fitrah tersebut, ia pasti akan meronta-ronta. Kegelisahan demi
kegelisahan akan terus mencekam dalam jiwanya.
Tak terhitung kasus yang
membuktikan bahwa begitu banyak manusia yang bunuh diri hanya karena kekeringan
jiwa, padahal secara kebutuhan materi, mereka bisa dikatakan terpenuhi. Hasil
penelitian WHO, seperti diungkap harian Republika 11/10/2006, membuktikan bahwa
873 ribu manusia melakukan bunuh diri di dunia setiap tahunnya. Dan 45 tahun
terakhir angka tersebut rata-rata naik 60%. Bahkan di Jepang, negara yang sudah
terkenal maju secara teknologi. Sempat terdata bahwa angka bunuh diri dalam
satu tahun mencapai 30 ribu orang. Penyebab utama tindakan bunuh diri ini
rata-rata karena ketercekaman jiwa. Tidak hanya ini yang mereka lakukan, di
internet begitu banyak jumlah situs yang mengajarkan bagaimana seseorang dapat
melakukan bunuh diri dengan cepat. Betapa kenyataan ini semua menunjukan bahwa
manusia benar-benar diambang kehancurannya ketika tidak mengikuti syariat Islam.
Mereka tidak akan memperoleh kebahagiaan di dunia apalagi di akhirat tanpa
kembali kepada Islam. Sebab hanya Islam yang Allah setting paling sesuai dengan
panggilan fitrahnya.
Karena itulah, sekalipun manusia menghancurkan
Islam sepanjang sejarah, Islam tidak akan pernah musnah. Dibanding agama-agama
lain, Islam adalah agama yang paling banyak dimusuhi. Allah berfirman :
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan
membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
(QS. At-Taubah 33)