Blogger Widgets

Sabtu, 21 Desember 2013

Puisi: Hujan Biru. Karya Adinda N Yunita

Hujan Biru

Sore ini hujan hadir menyapaku
Membasahi hamparan bumi
Membawa kesejukannya
Bersama angin dingin
Hadir sambil menggandeng kenangan tentang kita dan hujan
Adakah hujan menyapamu juga di sore ini?

Ada rasa menggigil saat kurenungi alam
Terpaan rinai gerimis dan hembusan angin
Sungguh mengikis harapan
Aku terbelenggu dalam balutan malam

Banyak kenangan yang tlah kita lalui
Menapaki malam meniti sepi
Ketika itu kau seakan mutiara
Hadir dalam setiap hariku,
Kemilau bak hujan yang terkena sinar mentari

Hujan itu hanya benalu
Selalu berwarna kelabu
Dan membuat suasana sekitarku menjadi sendu
Entahlah, aku sangat membencinya
Seperti aku membenci dia yang meninggalkanku
Meninggalkanku dan menyisakan luka di hati

Lalu kau datang dan berkata
Hujan itu bukan pengganggu
Hujan itu pertanda berkah
Hujan itu tidak akan membuatmu mendadak melankolis
Hujan itu pertanda kebahagiaan
Banyak orang yg mengharapkan datangnya hujan saat kemarau menyerang
Karena mereka percaya
Sesungguhnya hujan itu merupakan berkah dunia

Dalam derasnya hujan aku berlari mencarimu
Aku tak peduli, berapa banyak waktu yang harus kuhabiskan untuk semua ini
Aku akan terus berlari hingga kutemukan senyum itu
Meskipun kadang kesepian slalu menghampiri
Namun aku slalu berusaha tersenyum untuk melaluinya

Aku tau aku memang orang yang bodoh
aku tak pernah menyadari siapa aku dan siapa kamu
meskipun kusadar mungkin kehadiranku hanya membuatmu malu
namun disetiap doa yang kupinta slalu terucap namamu
agar tuhan slalu memberimu kebahagiaan
agar tuhan slau menjagamu

mungkin hujan di sore ini
adalah sebuah saksi bisu,
saksi satu-satunyanya yang tau
bahwa aku SANGAT MENGINGINKANMU KEMBALI"

Surabaya, 2013


Penulis : Adinda N Yunita (siswi kelas 12 IPA SMA Al Irsyad Surabaya)





1 komentar:

  1. Keren (comented by Mas Eko Prasetyo, pengajar di Sirikit School of Writing, eks editor Jawa Pos)

    BalasHapus